Perkembangan Islam di Benua Eropa

Bookmark and Share
ISLAM DI BENUA EROPA
Berdasarkan kenyataan sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu :
  1. Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ± 8 abad dan pemerintahan umat Islam di beberapa pulau, di antaranya : Perancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan. Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir pada tahun 1492, setelah penguasa Kristen memaksa khalifah terakhir dari dinasti Bani Umayyah II, Abu Abdillah untuk menyerah. Umat Islam Spanyol dihadapkan tiga pilihan, yaitu : masuk Kristen, keluar dari Spanyol, atau dibunuh. Pada abad XI, bangsa Norman di Sicilia dan Italia Selatan telah menaklukan pemerintahan Islam di Mediterania, wilayah-wilayah Perancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan.
  2. Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. di antaranya penguasa Mongol, yakni Dinasti Khan beragama Islam, kekuasaannya berpusat di Sungai Volga sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Tengah, ia meninggalkan penduduk Muslim di sekitar sungai Volga hingga Kaukasus dan Krimea, yang terdiri dari orang Tartar, kemudian mereka menyebar ke berbagai wilayah kekaisaran Rusia. Mereka menjadi penduduk Finlandia, wilayah Polandia, dan Ukraina.
  3. Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke14 dan ke-15 ke wilayah Balkan dan Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk Mayoritas.
  4. Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2, terutama ke negara-negara industri, seperti : Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan Belgia.

Keberadaan kaum Muslim di beberapa negara di Benua Eropa :
1.            Spanyol
Kaum Muslim yang mendiami Spanyol terdiri dari keturunan umat Islam yang terusir pada peristiwa Reqonquista (1492 M). Jumlah mereka menurut catatan Jongen S. Nielson pada tahun 1990 adalah sebesar 250.000 orang. Mereka berasal dari Maroko, Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
Pada tahun 1992, kesepakatan antara pemerintah Spanyol dan Comission Islamica Espana (Komisi Islam Spanyol), yang isinya :
  1. Kaum Muslimin diizinkan untuk memberikan pengajaran agama di sekolah negeri ataupun swasta.
  2. Kaum Muslimin diberi izin membangun sekolah yang dikelola sendiri.
  3. Izin melaksanakan ibadah di angkatan bersenjata, rumah sakit, dan penjara.
  4. Memperoleh keringanan pajak.
  5. Izin merayakan hari raya keagamaan dan difasilitasi untuk memperoleh makanan halal.

2.            Perancis
Jumlah penduduk Muslim di Perancis cukup banyak (± 7% dari total penduduk). Mereka berasal dari Aljazair, Maroko, Tunisia, Afrika, Sub Sahara, wilayah Laut Hitam, dan dari berbagai wilayah Timur Tengah (Mesir, Libanon, Suriah, Yordania, dan Irak) dan Asia Tengah (Turki, Iran, Afganistan, dan Pakistan).
Pada tahun 1992, terdapat sekitar 1.300 organisasi Muslim, ada yang hanya bergerak di bidang keagamaan, terutama dakwah, seperti Jamma’ah At Tablig Wa ad Dakwah dan Foiet Pratique (Iman dan Praktik), ada juga organisasi yang menjadikan agama bukan sebagai salah satu tema pokok kegiatan, misalnya : Generation Egalite (Generasi Kesamaan), France Plus (Perancis Plus), dan Generation Beur (Generasi Imigran Afrika Utara).
Upaya untuk mengkoordinasi organisasi kaum Muslimin di Perancis di tandai dengan berdirinya Federation Nationale des Musulman de France (FNMF = Federasi Nasional Muslim Perancis). Union des Organitation Islamques de France (UDIF = Serikat Organisasi Islam Perancis), dan Conceil Relegieux de Islam en France (CORIF = Dewan Keagamaan Islam di Perancis).
CORIF didirikan pada 6 Nopember 1989 di bawah Departemen Dalam Negeri. Dewan ini beranggotakan 15 orang pemuka Muslim di Perancis, yang tugasnya melakukan pengkajian mengenai masalah-masalah kaum Muslimin di Perancis.
Selain banyaknya organisasi-organisasi Islam, keberadaan kaum Muslimin di Perancis itu ditandai dengan :
a.       Didirikannya Masjid-Masjid, pemukiman-pemukiman warga Muslim, dan sekolah-sekolah untuk warga Muslim.
b.      Makin banyaknya wanita yang berjilbab di jalan-jalan.
c.       Mengadakan pameran buku-buku Islam di Perancis.
d.      Banyaknya toko-toko yang menyediakan makanan-makanan halal.
e.       Berkembangnya beberapa kelompok tarekat (kelompok Sufi), seperti Tarekat Qadiriah, Tarekat Tijaniah, Tarekat Naqsyabandiah, dan Tarekat Bektasyi.

Kaum Muslim di Benua Eropa juga terdapat dinegara-negara lainnya, seperti : Inggris, Jerman, Belanda, Belgia, Swedia, Denmark, Norwegia, Swiss, Australia, dan Italia.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Jangan Lupa Coment dan Kritikannya Demi Kemajuan Blog Ini, "Kami Mohon Jangan SPAM ya" Happy Blogging